Jumat, 15 Juli 2016

SEJARAH SINGKAT DESA BANGLI

Bedirinya suatu Desa sebagai peristiwa awal pada umumnya lahir dari peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang menonjol di Desa itu. Peristiwa dan kejadian itu pada biasanya secara langsung penemu itu ikut melakukan hal-hal yang terjadi ketika itu, dan menemukan pada prasasti sebagai peninggalan sejarah atau dapat juga diketemukan berdasarkan impormasi-impormasi dari orang-orang yang umurnya telah lanjut usia dan tahu peristiwa itu serta dapat dipercaya kebenarannya di Desa itu. Terkadang pula mereka suatu kebetulan sebagai perintis serta pejuang beridirinya suatu Desa sehingga dapat secara pasti mengetahui langkah-langkah kebijakan berdirinya Desa itu.
Sejarah Desa Bangli kami susun berdasarkan impormasi-impormasi yang kami terima secara langsung dari beberapa tokoh masyarakat Desa Bangli yang saat ini umurnya telah lanjut usia sebagai berikut    :
1.            Bapak I Ketut Sulantera dari Banjar Munduk Andong
2.            Bapak I Wayan Rumaktha dari Banjar Gunung Kangin
3.            Bapak I Wayan Lanus dari Banjar Umapoh
4.            Bapak I Ketut Gedot dari Banjar Titigalar
5.            Bapak I Ketut Gatra dari Banjar Sandan
8i
 
Sebelum Desa Bangli ini berdiri secara resmi, Desa ini adalah merupakan gabungan Wilayah Desa Baturiti, dimana Desa Baturiti ketika itu wilayahnya terdiri dari 22 Banjar. Kemudian berdasarkan pengamatan tokoh-tokoh masyarakat pada saat itu, karena mengingat wilayah Desa Baturiti yang begitu luas dan termasuk Desa Candikuning dan Batunya merupakan pemekaran dari Desa Baturiti. Pada tahun 1957 ketiga Desa tersebut di atas masih merupakan satu wilayah integrasi Desa Baturiti, di bawah kepemimpinan Mekel Pan Gawe dari Banjar Baturiti.
Kemudian karena menyadari hal-hal tersebut para pemuka-pemuka masyarakat menginginkan adanya pemekaran dengan pertimbangan karena banyaknya daerah-daerah yang terisolir dan hubungan , komonikasi serta birokrasi  yang kurang lancar. Khususnya wilayah Baturiti barat ibu kota Desa masih dihubungkan dengan jalan setapak yang sangat menghambat mekanisme pembinaan masyarakat dalam hal pembangunan Desa. Ketika itu pemuka-pemuka masyarakat Baturiti barat menginginkan berdirinya suatu Desa yang terdiri dari 7 banjar diantaranya  : Gunung Kangin, Bangli, Umapoh, Apit yeh, Titiglar, Munduk Andong, dan Sandan dengan nama Desa Baturiti Barat.
Tatapi ketika itu keinginan tersebut belum dapat diwujudkan sesuai dengan harapan, karena disebabkan oleh belum adanya koordinasi yang baik antara tokoh-tokoh Desa Baturiti. Kegagalan itu tidak menyebabkan pemuka-pemuka masyarakat Baturiti barat putus asa, untuk mengejar ketinggalan dalam konsep pembangunan.

 Akhirnya masyarakat Baturiti Barat sepakat untuk membentuk panitia dengan tugas untuk menyusun rencana pembangunan wilayah Baturiti Barat. Pembentukan panitia dimaksud mendapat restu dari Mekel Desa Baturiti.
Sebagai hasil kegiatan-kegiatan dari panitia pembangunan Wilayah Baturiti barat dapat dilaksanakan sebagai berikut  :
1.         Dapat dibukanya jalan yang menghubungkan ibu kota Desa Baturiti dengan Baturiti barat yang sekaligus pula dibuka jalan menuju Pura Luhur Pucak Padang Dawa.
2.         Dapat mendirikan Sekolah Dasar ( pada saat itu bernama Sekolah Rakyat Banjar Bangli ) secara swadaya. Panitia ini secara aktif dapat melaksanakan tugasnya selama 3 tahun dari tahun 1957.
Pada tahun 1960 masalah pemekaran Desa Baturiti barat tidak dibicarakan lagi sampai tahun 1965, kemudian setelah itu karena terjadinya gerakan G 30 S PKI tahun 1965 maka pada tahun 1966 panitia pembangunan Baturiti barat menocba lagi untuk bangkit melanjutkan pembangunan wilayah Baturiti barat dengan melibatkan masyarakat untuk turun gotong royong mengadakan perbaikan jalan di sepanjang jalan Baturiti menuju Pura Luhur Pucak Padang Dawa secara bergilir sampai tahun 1967.
Pada tahun 1967 akhirnya lahirlah ide untuk memisahkan diri dari Desa Baturiti dengan diawali oleh suatu pertemuan pemuka-pemuka masyarakat Desa Baturiti yang bergabung dengan Baturiti Barat. Sehingga dibentuklah panitia pemekaran Desa Baturiti Barat.
Bersamaan dengan kesempatan itu pemuka masyarakat untuk Baturiti Utara, seperti Batusesa, Pemuteran, Bukitcatu, Candikuning I, Candikuning II, dan Kembang Merta berprakarsa juga untuk mekar dari Desa Baturiti, dengan membentuk panitia pemekaran Desa , dengan ibu kota Desa Candikuning.
Tugas-tugas panitia pemekaran Desa diantaranya adalah sebagai berikut  :
1.      Mengadakan kosultasi dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa Baturiti sehubungan dengan diadakan pemekaran wilayah berhubung saling berbatasan.
2.      Mengadakan persiapan di masing-masing Desa dalam rangka pemenuhan persyaratan pemekaran Desa.
3.      Mengadakan konsultasi dan pendekatan-pedekatan dengan Mekel Baturiti.
4.      Mengadakan kosnultasi dengan Bapak Camat Baturiti.
5.      Mengajukan permohonan dalam rangka pemekaran Desa.
Berkat adanya upaya panitia pembangunan bersama pemekaran Desa yang berkoordinasi dengan baik akhirnya wilayah Baturiti Barat dapat berdiri sendiri secara resmi menjadi Desa Defenitif dengan di beri nama Desa Bangli dan dengan pertimbangan karena Banjar Bangli tempatnya strategis dan dekat dengan jalur Pucak Padang Dawa dan dekat dengan Sekolah Rakyat maka ibu kota Desa dipilih Banjar Bangli. Banjar Dinas teridi dari 7 Banjar yakni  :
  
a.          Banjar Gunung Kangin
b.         Banjar Bangli
c.          Banjar Umapoh
d.         Banjar Apit yeh,
e.          Banjar Titiglar
f.          Banjar Munduk Andong, dan
g.         Banjar Sandan
Mulai saat itu terpilih menjadi Kepala Desa dengan urutan adalah :
1.         I Wayan Rumaktha dari Banjar Gunung Kangin dengan masa jabatan dari tahun 1968 – 1985  kemudia Kepala Desa yang kedua adalah :
2.         I Made Suka dari Banjar Apit yeh menjabat dari tahun 1985 – 1993  Kepala Desa yang ketiga adalah :
3.         I Ketut Gangging dari Banjar Sandan menjabat dari tahun 1993 – 2001, Kepala Desa yang ke empat adalah :
4.         I NYOMAN  RASTAWA dari Banjar Bangli menjabat dari tahun 2001 -  2013
Sekretaris Desa Bangli adalah sebagai berikut :
1.      I Made Murtha, dari Banjar Bangli menjabat dari tahun 1968 – 1985
2.      I N. Sudana Rimawa, S.Sos,  dari Banjar Sandan menjabat dari tahun 1988 sampai sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar